headd

Kamis, 19 April 2012

[culture] HAWU - Budaya Jawa Barat

Hi Dear kali ini aku akan membahas tentang HAWU. Untuk warga jawa barat khususnya orang sunda dan jawa, hawu sudah tak asing lagi. Namun Hawu ini juga merupakan kebudayaan yang hampir terlupakan oleh masyarakat. Awal mula ingin share in hawu adalah ketika keluarga aku lagi hgebangun rumah. Mereka mendirikan sebuah kompor yang terbuat dari batu bata dan dibawahnya ada kayu yang dibakar. Nih fotonya dear :


Nah dear apa itu hawu ? Hawu berasal dari kata awu (bahasa Jawa) yang berarti abu, sedangkan abu dalam bahasa Sunda disebut lebu. Jadi hawu adalah tempat terkumpulnya abu atau lebu. Pada masyarakat Sunda terdapat dua jenis hawu, pertama adalah bentuk hawu yang dibuat secara sederhana, dengan hanya menumpuk bata merah yang digunkan sebagai tungku. Hawu ini tidak kokoh sebab tidak dilapisi oleh adonan tanah liat sebagai perekatnya, sehingga mudah ambruk kalau terkena benturan. Jenis hawu kedua adalah hawu yang terbuat dari gerabah. Bentuknya sama seperti hawu biasa, tapi mempunyai dua lubang tempat memasak yang berjejer ke belakang atau ke samping. Hawu ini dilapisi oleh adonan tanah liat sehingga tidak mudah ambruk atau retak.


Pada zaman ini, memang sangat jarang masyarakat yang menggunakan hawu dan berpindah menggunakan kompor minyak tanah atau kompor gas. Tapi banyak juga yang masih menggunakannya di desa-desa tertentu. Menurut aku sih hawu ini lebih irit digunakan karena bahan bakarnya bukan minyak tanah yang mahal ataupun kompor gas. Tapi hanya kayu bakar dan abu saja. Cuman kurang efektif digunakan karena perlu beberapa step dulu agar nyala dan juga asap yang dihasilkanpun lebih banyak, dan lagi asapnya itu bisa membuat hitam daerah sekitarnya seperti tembok, dll. 
Namun sangat berguna, untuk keluarga aku sendiri sering menggunakannya untuk acara hajatan, saat membangun rumah,dll. Untuk acara yang membutuhkan banyak masakan tentunya hawu ini sangat berguna irit . Dan bisa digunakan di outdoor agar ga bau asap. 
Nah dear itu aja tentang hawu, don't forget this culture ya dear :)


Komentar Facebook
0 Komentar Blogger

0 komentar:

Posting Komentar